Keringat dingin ada banyak penyebabnya. Mulai dari hal ringan seperti takut atau panik, sampai gejala penyakit jantung.
Badan lo sering keringat dingin, padahal nggak sedang ngelakuin aktivitas berat? Hmm... Mungkin ada baiknya untuk rutin ngelakuin health check-up di rumah sakit. Axe sama sekali nggak ada niat buat nakut-nakutin lo, bro. Tapi sama sekali nggak ada salahnya sedia payung sebelum hujan, kan?
Dengan rutin check-up ke RS, lo jadi tahu info ter-update soal kondisi kesehatan lo saat ini. Kalau (amit-amit) ditemukan penyakit, bisa langsung diobati sebelum kondisinya makin serius!
Berbeda dari keringat biasa, keringat dingin adalah keringat yang muncul akibat sejumlah kondisi medis. Kondisinya nggak bisa lo samain dengan keringat yang keluar gara-gara kepanasan sehabis olahraga atau jalan kaki panas-panasan di siang bolong, bro. Beda juga dari night sweats yang muncul akibat mimpi buruk atau suhu ruangan yang terlalu panas saat tidur.
Nah biar nggak salah kaprah atau keburu parno soal keringat dingin, baca dulu penjelasan simpel dari Axe berikut ini!
Keringat Dingin Tuh Apaan, Sih?
Keringat dingin dikenal dengan nama medis 'diaphoresis'. Kondisi ini muncul sebagai reaksi psikologis yang dilakukan tubuh lo untuk 'melindungi diri' dari bahaya. Biasanya sih, keringat dingin muncul saat lo sedang takut, kesakitan, kaget, sesak napas, kadar gula sedang drop, dan masih banyak lagi.
Keringat dingin muncul di beberapa area tubuh. Yang paling umum adalah telapak tangan, ketiak, dan telapak kaki.
Apa Aja Gejala yang Perlu Diwaspadai?
Lo nggak perlu takut atau parno berlebihan, karena keringat dingin nggak selalu berarti lo sedang sakit. Seperti yang sempat Axe sebutin di atas, keringat dingin bisa muncul saat lo sedang ketakutan, nervous, atau kesakitan.
Meski begitu, lo tetap harus waspada dan peka terhadap perubahan yang terjadi di tubuh lo. Kalau keringat dingin muncul terlalu sering (atau bahkan hampir setiap hari) tanpa pemicu yang jelas, artinya lo perlu memeriksakan diri ke dokter.
Biar lebih detail, ini dia sederet gejala penyerta keringat dingin yang perlu lo waspadai:
- Kulit lo jadi ikutan pucat atau berubah warna jadi kekuningan.
- Jantung lo berdebar kencang (nggak wajar).
- Badan rasanya nggak enak, bahkan terasa sakit atau nyeri di area tertentu.
- Napas terasa sesak atau pendek-pendek.
- Mulut terasa kering.
- Kepala pusing atau terasa 'kencang'.
- Perut rasanya mual, eneg, atau ingin muntah.
(Foto: Shutterstock.com)

Sederet Penyebab Keringat Dingin yang Perlu Lo Tahu
Most of the time, keringat dingin disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Bisa ringan, berat, bahkan kondisi gawat darurat. Range-nya beragam banget, jadi lo nggak boleh sembarang mendiagnosa diri sendiri sebelum pergi dan ngecek langsung ke dokter.
Khusus buat lo, Axe udah ngerangkum sederet penyebab keringat medis yang bisa berujung pada kondisi medis tertentu. Lo wajib baca biar wawasan tambah luas dan cerdas!
- Hipoksia
Hipoksia adalah kondisi medis yang muncul akibat berkurangnya suplai oksigen ke berbagai organ tubuh. Biasanya, hipoksia umum terjadi saat lo berada di dataran tinggi yang kadar oksigennya tipis. Anak gunung pasti nggak asing dengan hipoksia! - Hipotensi
Kalau hipertensi adalah darah tinggi, hipotensi justru sebaliknya, bro. Hipotensi adalah kondisi tekanan darah yang drop di bawah batas normal. Umumnya sih nggak berbahaya, tapi dalam kasus tertentu hipotensi bisa mengganggu otak dan kestabilan organ tubuh tertentu. - Shock Berat
Nah, mending hati-hati kalau mau ngagetin atau nge-prank temen lo. Pastiin orang tersebut nggak punya riwayat penyakit jantung. Bisa berabe urusannya kalau terkena serangan jantung gara-gara shock berat pasca dikagetin. Be wise and responsible! - Hipertiroidisme
Orang dengan gangguan kelenjar tiroid gampang berkeringat dingin. Meski nggak tergolong parah atau berbahaya, pasien hipertiroidisme tetap harus rutin minum obat dan kontrol ke dokter untuk menjaga kesimbangan hormonnya. - Kanker
Another level, bro. Beberapa jenis kanker seperti kanker limfoma, leukimia, kanker hati, dan kanker tulang bisa menyebabkan munculnya keringat dingin. Oleh karena itu, coba deh pantau kondisi kesehatan tubuh lo dengan lebih baik lagi. - Serangan atau Penyakit Jantung
Keringat dingin juga bisa jadi pertanda serangan jantung, bro! Gejalanya bakal dibarengi dengan sesak napas, nyeri dada, rasa nggak nyaman di perut/leher/punggung, dan rasa pusing seperti mau pingsan. Be alert! - Sepsis
Sepsis adalah reaksi yang muncul saat imun lo bereaksi terhadap infeksi virus atau bakteri. Biasanya sih, juga dibarengi oleh demam. - Stress Berat
Saking stress, cemas, takut, atau tertekan, tubuh lo juga bisa mengeluarkan keringat dingin, bro.

Cara Mengatasi Keringat Dingin
Caranya? Ya harus disesuaikan dengan sumber masalahnya. Kalau lo emang memiliki penyakit tertentu, ya obati dulu masalah medisnya sampai sembuh biar keringat dinginnya juga hilang. Semua cuma bisa dilakukan setelah lo melakukan cek darah atau check-up menyeluruh ke dokter.
Buat lo yang nggak punya masalah serius dengan kesehatan, mungkin bisa coba melakukan terapi khusus untuk menghambat kelenjar keringat. Namanya iontophoresis, bro. Iontophoresis adalah terapi menggunakan arus listrik rendah yang dilakukan untuk 'menenangkan' kelenjar keringat lo biar nggak terlalu aktif.
Solusi lain yang bisa lo lakukan adalah melakukan suntik botox alias botulinum toxin untuk menghambat saraf yang memberi sinyal untuk menghasilkan keringat.
Biar badan tetap wangi meski sering keringat dingin, lo juga nggak boleh males pakai deodorant setiap hari. Salah satu deodorant bagus untuk pria yang bisa lo coba adalah Axe Ice Chill Deodorant Bodyspray yang wanginya fresh dan bisa nurunin suhu tubuh lo hingga 10°C. Badan jadi adem dan kalem!