Dari band Efek Rumah Kaca (ERK), lo bisa belajar banyak hal, mulai dari politik hingga seni, atau perpaduan keduanya. Tak mengherankan, karena vokalisnya, Cholil Mahmud, juga begitu piawai bicara soal politik.
Saat orang pusing dengan keributan politik pada masa pemilu presiden yang lalu, misalnya, Cholil justru bilang agar kita jangan lelah mendengar keributan politik. “Itu berkah buat kita, karena kita sekarang punya suara. Memang bising, tetapi kalau nanti kita tidak punya suara, (kita) akan rindu zaman ini,” ujar Cholil.
Lirik lagu ERK pun banyak yang sarat dengan kritik politik. Coba deh, lo simak penggalan lirik lima lagu ciptaan band indie yang terbentuk di 2001 ini.
Merah
Link lagu: https://www.youtube.com/watch?v=38x8D58aHVE
Dan kita dorong mereka
badut jadi kepala
politik terlalu kaotik
dan kita teramat praktis
Lagu ini tentu bicara tentang dunia politik di Indonesia. Maraknya perilaku ‘ajaib’ para elite politik terkadang membuat kita prihatin.
Di Udara
Link lagu: https://www.youtube.com/watch?v=eguVamGBFjU
Aku bisa diracun di udara
aku bisa terbunuh di trotoar jalan
tapi aku tak pernah mati
tak akan berhenti…
Lagu ini bercerita tentang pembunuhan aktivis HAM, Munir. Sesama musisi, yaitu Ucok dari Homicide, bahkan menyebut lagu ini sebagai lagu protes terbaik.
Hilang
Link lagu: https://www.youtube.com/watch?v=S6pQrqph7T4
Yang hilang menjadi katalis
di setiap Kamis
Nyali berlapis
Lantunan di akhir lagu pun menyebutkan seluruh nama aktivitis yang hilang tanpa diketahui nasibnya. Jelas sekali kalau tujuan lagu ini untuk terus mengingatkan kita akan sejarah kelam tanah air.
Jalang
Link lagu: https://www.youtube.com/watch?v=cZIKrrDhHeQ
Siapa yang berani menari
nanti ‘kan di eksekusi
karena mereka paling suci
lalu mereka bilang kami jalang
Masih ingat ingar-bingar RUU anti-pornografi beberapa tahun lalu? Nah, ERK memotret momen tersebut di lagu ini dengan mengambil posisi kontra. Posisi ini memang kurang populer dan menimbulkan protes di kalangan penggemarnya.
Mosi Tidak Percaya
Link lagu: https://www.youtube.com/watch?v=Klfpa_dj_OQ
Kami tak mau dibeli, kami tak bisa dibeli
ini mosi tidak percaya
jangan anggap kami tidak berdaya
Lagi-lagi, lagu ini memberi kritik pada pemerintah dalam masalah korupsi. Saking terkenalnya, lagu ini seolah jadi ‘anthem’ di kalangan peserta demo soal korupsi. Melodinya memang enak untuk dinyanyikan, tapi coba lo dengarkan juga liriknya deh.
Tentu lagu-lagu ERK tak melulu ‘berat’ di tema politisnya. Liriknya juga bakal bikin lo terkagum-kagum, karena pemilihan kata yang tak kalah seru. Hal ini tentu tak lepas dari kedekatan Cholil dengan karya sastra.
Dalam pengerjaan album kedua, Cholil mengaku sedang suka dengan berbagai karya seni, mulai dari karangan seniman Seno Gumira Ajidarma hingga novel dari Nawal El Saadawi, penulis asal Mesir. Cholil juga mengaku sebagai pembaca regular cerpen pilihan Kompas.
Klop sudah. Lagu enak, lirik lugas, makna yang ‘jleb’. Gimana kita tak makin suka dengan ERK, kan?
(Sumber: medcom.id, beritagar, detik.com, kompas.com)